Latest More :
Home » » Moses Bandwidth Lyric

Moses Bandwidth Lyric

Sunday 3 June 2012 | 0 comments









___MOSES BANDWIDTH___


In


LYRIC





{{ SANGKAKALA UHUD }}







Ketika sangkala uhud tiup


Ketika parit khondak digali


Langit yang seolah membisu


Bangkit bersama awan hitam





Bening tetes air mata surga


Mengalir lewati buai sanubari


Berpaling selimuti kalbu hitam


Terlintas bayang semu





Seruan sang khalifah bumi


Mengiringi hempas sayap Jibril


Menggema untuk dunia hitam


Tertimbun serpihan puing dosa





Datanglah untuku satu malam


Penuh kenangan yang padam


Bisikan dalam sisi pilu hatiku


Bias makna cinta





Bening tetes air mata surga


Mengalir lewati buai sanubari


Berpaling selimuti kalbu hitam


Terlintas bayang semu.




[[ ARABIAN DREAMS ]]







Wind lick the spear thet planted


To the corpse of the catasthrophe


Falling tears of the cloudy skies


Showering the putrescence surface





Of landscape that and enshroud


By convergent remains


From armour of the end


That defleshed by the deity plague





Duhai pengisi tahta birahi


Tidakah kentara gema pembuka


Kisah masa cekam mengerikan


Cerai beraikan kita berdua





Mata pedang ini bara hasratku


Cabik apapun yang membayangi


Langkahku mencari antara kafilah galaksi


Dan sandingkan dua hati kami





Dimanakah kita saat Ya’juz dan Majuz terbebas


Sempatkah kita bersua sejak Almasih Dajjal lahir


Dan pembantaian dimulai… 




[[[ KUUCAPKAN SELAMAT TINGGAL ]]]







Ku berjalan sendiri


dalam himpitan dunia


Terjerat kepedihan hati


Berpaling dari semua hasrat





Kegelapan malam


Membeku dalam hampa


warna yang telah memudar


kuucapkan selamat tinggal





Bunuh dirimu


Hempaskan nafas terakhirmu


bawa serta jiwamu


menuju gerbang ke abadian





Tinggalkan duniamu


Biarkan mereka meratap


karena hidup tanpa arti


Menuju bakaran semu





Semasa yang penuh dosa


Kebencian dalam hatiku


semua takkan pernah berubah


Kuucapakan selamat tinggal...






[[[[ SEBUAH SIMFONI ]]]]





 Kuberjalan dalam Sepi


cahayamu kuberserah


Lewati purnama lalui malam


Terbaring tanpamu





Hamparan langit


yang menghitam


Kegelapan malam


Bening kaca surgawi


yang memudar


dalam diriku





kurasa semua mimpi


Saat mentari memudar


Terdengar alunan malam


Pecahkan semua kenangan





Izinkan aku melangkah


Dalam sisi kilau bintang


Berikan padaku satu


Rahasia langit yang membisu.




[ MENGGAPAI BUKIT PERTEMUAN ]







Ketika tujuh hari dilalui


Dinding dinding langit tercipta


Dihiasi kaca surgawi yang indah


Dan bumi terhampar luas





Wahai anak adam…


Bangkitlah dari tidurmu


yang diselimuti dosa


Wujudkan mimpi mimpimu


Pegang erat tanganku





Api kehidupan yang abadi


Memaksa kita untuk bangkit


Tinggalkan janji janji


Kita gapai bukit pertemuan





Padamkan api kehidupan


Nyalakan cahaya kegelapan


Raih kaca kaca surgawi


Diatas puncak bukit pertemuan





Biarkan seribu tangis berlalu


Biarkan Lautan air mata mengalir


Ditangankulah semua itu berjalan


Kita gapai bukit pertemuan .




[[_SELANGKAH MENUJU SURGA_]]







Pernah kau lihat diriku


Yang tenggelam dalam dosa


Tanpa hadirnya dirimu


Rona yang kelam





Bebaskanlah jiwa ini


Dalam sangkar kehidupan


Datang dan membakar


Semua kenangan





Terbang k angkasa


bermandikan cahaya


Yang slalu menyinari hatiku


Akan kuhadirkan


persembahanku yang terakhir


Sebuah jalan menuju surga





Bersihkan hati ini


dari segala belenggu


ketika surga mulai membisu


Dan mataharipun tenggelam


Dari tempat ketinggian


Dimana akan kutemukan


Sebuah lentera tuhan


Yang dapat memberiku kedamaian





Akan kulalui dengan kaki tangan surga


Menjalani bakaran semu


penyiksaanku yang abadi


Tuhan telah memberiku


cakrawala penuh harapan


Yang baru bagiku ..




[[___MIDAS___]]







Lereng terjal dilembah hawiyah 


Lintah liar mengoyak dagingku 


Kunikmati perih pilu cumbuan khobaitsi 


Lelah gundah untuk temukan dirinya 


Apa ini masokisme 


Tak mau kuberhenti kurajam diri sendiri 


Bagai rindu nosferatu 


Pada surya di benderang hari 





Singkapkanlah sekejapun 


Cadar hitam gerhana purnama 


Menepilah dari langit 


Perbudak jasadku 


Seperti kau perbudak jiwaku 





Mengapa tak ada jalan yang mudah selalu menyakitkan 


Seolah midas seujung sentuh berubah tragedy 


Layak kanabis membuai berwujud ambrosia 


Lalu perih menuai kumencandu namamu 





Aku majnun yang berlayar 


Dalam badai sahara rindu 


Menatap cakrawala malam 





Apa rangkaian mutiara biduk itu kalung yang bersandar didadamu 


Maka tikam nadi leherku dengan delapan mata kejora 


Biar nyawaku lepas terbang dikanopi hadramaut 


Cumbu bangkaiku siluet merah yang hanya bertabir darah.






[[___DATANG DAN PERGI___]]







Apa yang seharusnya akan terucap


Justru hilang semuanya


Dalam kelam datang dan pergi


Datang dan pergi,...





Tak peduli bagaimanakah hatiku..


Dalam gelap yang selalu Menyesakan


Biar kusendiri sekedar elus hati


karna kuingini





Menatap senja sambil memalingkan muka


Selamat tinggal semuanya kisah cinta


Bukan untuk datang dan pergi namun kusendiri


Tinggalkan cerita dalam masa yang lalu…





Dari ujung tanduk aries


Kulihat mentari jatuh tenggelam


Kau menjelma dalam kegelapan malam


Menari bersama ribuan bintang





Seribu pilu perang badar


Terbayang sejuta keheningan


Biarpun nyawaku terlepas


Kumasih berharap dirimu ada disisiku .







[[[_ 6 MASA PENCIPTAAN _]]]







Untuk sekian lamanya 


Jiwa yang penuh hikmat nan indah 


Diiringi sipuan senyum surga 


Dengan sepenuh hatinya untukku 





Namun datanglah saat dimana tangan ini 


Merangkai dosa sejak hari penciptaan 


Sampai surga menghempaskan diriku 


Dalam keadaan hina lagi terkutuk 





Apakah kejahatan malam membuat jiwa ini 


Terhampar seperti puing-puing bintang 


Yang jatuh kepermukaan bumi…? 





Apakah karena seluruh dosa telah diwariskan 


Kepada seluruh anak cucu Adam…? 





Apakah karena Isrofil yang masih menunggu 


Hari yang dijanjikan untuk meniup sangkalanya…? 





Atau apakah karena Jibriel tidak lagi 


Diutus menurunkan wahyu setelah kenabian 


Telah usai…? 





Aku hendak naik ke langit 


Aku hendak mendirikan takhta 


Mengatasi bintang-bintang Tuhan 


Aku hendak duduk diatas bukit pertemuan 


Aku hendak naik mengatasi awan-awan 


Aku hendak menyamai Yang Maha Tinggi.. 







-->







Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Ahmad Constantine | Underground Mp3
Copyright © 2013. Underground Mp3 - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger